Our vicar is always raising money for one cause or another, but he has never managed to get enough money to have the church clock repaired. The big clock which used to strike the hours day and night was damaged during the war and has been silent ever since.
One night, however, our vicar woke up with a start: the clock was
striking the hours! Looking at his watch, he saw that it was one o’clock, but
the bell struck thirteen times before it stopped. Armed with a torch, the vicar
went up into the clock tower to see what was going on. In the torchlight, he
caught sight of a figure whom he immediately recognized as Bill Wilkins, our
local grocer.
‘What are you doing up here Bill?’ asked the vicar in surprise.
‘I’m trying to repair the bell,’ answered Bill. ‘I’ve been coming up
here night after night for weeks now. You see, I was hoping to give you a
surprise.’
‘You certainly did give me a surprise!’ said the vicar. ‘You’ve probably
woken up everyone in the village as well. Still, I’m glad the bell is working
again.’
‘That’s the trouble, vicar,’ answered Bill/ ‘It’s working all right, but
I’m afraid that at one o’clock it will strike thirteen times and there’s
nothing I can do about it.’
‘We’ll get used to that Bill,’ said the vicar. ‘Thirteen
is not as good as one, but it’s better than nothing. Now let’s go downstairs
and have a cup of tea.’ L.G. Alexander –
Developing Skills (page 14)
Tiga
Belas Sama dengan Satu
Pendeta kita selalu mengumpulkan uang untuk satu alasan
atau lainnya, tetapi dia tidak pernah berhasil untuk mendapatkan cukup uang
untuk menyuruh seseorang memperbaiki jam gereja. Jam besar yang dulunya
berdentang siang dan malam, rusak pada saat perang dan telah mati sejak saat
itu.
Satu malam,
rupanya pendeta kita bangun terkejut. Jam tersebut jam tersebut berdentang
pukul satu. Melihat jam tangannya, dia melihat bahwa saat ini jam satu tepat,
tetapi bel berbunyi 13 kali sebelum berhenti. Dilengkapi dengan obor, pendeta
itu naik ke menara jam untuk melihat apa yang sedang terjadi. Dalam sinar obor,
dia menangkap bayangan seseorang yang segera dia kenali sebagai Bill Wilkins,
penjual lokal bahan makan kita.
“Apa gerangan
yang sedang kamu lakukan di atas sini, Bill?” tanya pendeta itu terkejut.
“Aku sedang
mencoba memperbaiki bel ini”, jawab Bill. “Aku telah datang kemari malam demi
malam selama satu minggu ini. Taukah kau, aku berharap memberimu sebuah
kejutan”.
“Kamu pasti
sudah berhasil memberiku sebuah kejutan!” kata pendeta tersebut. “Kamu mungkin
telah membangunkan semua orang di desa ini juga. Tetapi aku senang be itu
berbunyi lagi”.
“Itulah
masalahnya, pendeta” jawab
Bill. “Bel ini bekerja dengan baik, tetapi aku khawatir bahwa setiap jam satu
tepat, bel ini akan berdentang 13 kali dan tidak ada yang bisa aku lakukan
tentang hal ini”.
“Kita akan
tebiasa dengan hal itu, Bill” kata pendeta. “Tiga belas tidaklah sebagus
seperti satu, tetapi lebih baik daripada tidak. Sekarang marilah kita turun dan
minum secangkir teh”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar